Sunday, July 10, 2016

Topan Super Nepartak Terjang Taiwan

                 

                  Topan Super Nepartak melumat daerah Taitung, selatan Taiwan, Jumat pagi, 8 Juli 2016, waktu setempat. Peneliti klimatologi dari Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Bandung, Erma Yulihastin, mengatakan siklon tropis atau topan Nepartak terbentuk sejak 5 Juli  2016 di Samudra Pasifik, sebelah timur Filipina. "Diprediksi akan meluruh pada 11 Juli di atas Cina dekat Laut Jepang," kata Erma, Jumat, 8 Juli 201
suhu permukaan laut yang hangat itu juga bergabung dengan udara di permukaan atmosfer yang juga hangat, sehingga menjadi akumulasi sumber energi dan semakin lama membesar serta meluas. "Area dengan akumulasi energi tersebut menciptakan suatu sistem tekanan rendah yang bergerak dan berputar oleh pengaruh gaya coriolis bumi," ujar Erma.

                       Coriolis adalah gaya pembelok arah arus yang berasal dari tenaga rotasi bumi. Sebelumnya diberitakan, setidaknya dua orang tewas dan 66 orang terluka akibat topan super Nepartak yang menghantam selatan Taiwan, Jumat, 8 Juli 2016, pukul 06.00, waktu setempat. Topan yang disertai angin kencang berkecepatan 198 kilometer per jam itu membuat 15 ribu jiwa mengungsi dan dievakuasi dari rumah mereka.
ilustrasi
                       Menurut Erma, topan terbentuk karena suhu permukaan laut yang menghangat, di atas 27 derajat Celsius hingga kedalaman 50 meter. Kondisi itu berkolaborasi dengan daerah konvergensi antar-tropis yang menciptakan sistem bertekanan rendah di sepanjang daerah dekat ekuator.


No comments:

Post a Comment